Senin, 26 April 2010

Mouse terkecil didunia


Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.
Mouse Terkecil Didunia

Jika Anda senang menggunakan komputer dalam kehidupan sehari-hari bukanlah hal yang awam lagi kalau kita membicarakan mengenai mouse. Karena salah satu alat input untuk menjalankan komputer adalah mouse. Tapi apakah Anda pernah mendengar atau melihat mouse terkecil di dunia?

Mengaku produk ini adalah sebagai mouse terkecil di dunia, Ulysses S. Grant mengemukakan bahwa produknya yang memiliki spesifikasi berukuran 27.5 x 60 x 19 mm dengan berat 0.8 ons, memang merupakan suatu hal yang cukup menarik. Berbeda dari mouse biasanya yang menggunakan energi yang berasal dari komputer, mouse yang satu ini digunakan dengan mendapatkan energi melalui baterai yang katanya bisa bertahan selama 15 jam dan dapat secara otomatis mati jika selama 5 menit tidak digerakkan. Wah, apa jadinya ya kalau mouse sekecil ini dimiliki kita yang senang bepergian dan membuat notebook ke mana-mana, akankah nantinya mouse sekecil ini akan mudah hilang, karena ukurannya yang sangat kecil?

Rabu, 31 Maret 2010

Atresia Bilier

DEFINISI
Atresia Bilier adalah suatu keadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal.

Fungsi dari sistem empedu adalah membuang limbah metabolik dari hati dan mengangkut garam empedu yang diperlukan untuk mencerna lemak di dalam usus halus.
Pada atresia bilier terjadi penyumbatan aliran empedu dari hati ke kandung empedu. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati, yang jika tidak diobati bisa berakibat fatal.

PENYEBAB
Atresia bilier terjadi karena adanya perkembangan abnormal dari saluran empedu di dalam maupun diluar hati. Tetapi penyebab terjadinya gangguan perkembangan saluran empedu ini tidak diketahui.
Atresia bilier ditemukan pada 1 dari 15.000 kelahiran.

GEJALA
Gejala biasanya timbul dalam waktu 2 minggu setelah lahir, yaitu berupa:
- air kemih bayi berwarna gelap
- tinja berwarna pucat
- kulit berwarna kuning
- berat badan tidak bertambah atau penambahan berat badan berlangsung lambat
- hati membesar.

Pada saat usia bayi mencapai 2-3 bulan, akan timbul gejala berikut:
- gangguan pertumbuhan
- gatal-gatal
- rewel
- tekanan darah tinggi pada vena porta (pembuluh darah yang mengangkut darah dari lambung, usus dan limpa ke hati).

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pada pemeriksaan perut, hati teraba membesar.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
  • Pemeriksaan darah (terdapat peningkatan kadar bilirubin)
  • USG perut
  • Rontgen perut (tampak hati membesar)
  • Kolangiogram
  • Biopsi hati
  • Laparotomi (biasanya dilakukan sebelum bayi berumur 2 bulan).

  • PENGOBATAN
    Prosedur yang terbaik adalah mengganti saluran empedu yang mengalirkan empedu ke usus. Tetapi prosedur ini hanya mungkin dilakukan pada 5-10% penderita.

    Untuk melompati atresia bilier dan langsung menghubungkan hati dengan usus halus, dilakukan pembedahan yang disebut prosedur Kasai.
    Pembedahan akan berhasil jika dilakukan sebelum bayi berusia 8 minggu.
    Biasanya pembedahan ini hanya merupakan pengobatan sementara dan pada akhirnya perlu dilakukan pencangkokan hati.